Akses Merata dan Kualitas Global: Tantangan dan Keberhasilan Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional Indonesia senantiasa berjuang untuk mewujudkan akses merata bagi seluruh warga negara, sembari meningkatkan kualitas hingga mampu bersaing di kancah global. Tantangan geografis, sosial, dan ekonomi menjadi hambatan, namun keberhasilan adaptasi, terutama pasca-pandemi, menunjukkan komitmen kuat dalam menyediakan kesempatan belajar yang setara dan bermutu bagi setiap individu.

Mewujudkan akses merata adalah pekerjaan besar di negara kepulauan seperti Indonesia. Banyak daerah terpencil masih menghadapi kendala infrastruktur, ketersediaan guru, dan fasilitas penunjang yang memadai. Namun, berbagai inisiatif telah diluncurkan, mulai dari pembangunan sekolah di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), program guru garis depan, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk menjangkau siswa di pelosok. Ini adalah langkah fundamental untuk memastikan setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan.

Bersamaan dengan perluasan akses, peningkatan kualitas pendidikan menjadi fokus tak terpisahkan. Refleksi dari hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan adanya perbaikan peringkat Indonesia di tengah penurunan global. Meskipun masih banyak yang harus ditingkatkan, ini menjadi bukti bahwa pendidikan nasional memiliki potensi untuk terus berkembang dan mencapai standar internasional. Upaya peningkatan kualitas mencakup pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kompetensi guru, serta penguatan literasi dan numerasi.

Sebagai contoh konkret, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bidang Pendidikan yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Juli 2025, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim, menyoroti keberhasilan program “Guru Penggerak” dalam meningkatkan kualitas pengajaran di daerah-daerah. Beliau menekankan bahwa guru-guru ini adalah ujung tombak dalam memastikan akses merata terhadap pendidikan berkualitas, meskipun dihadapkan pada keterbatasan. Rakernas ini dihadiri oleh para kepala dinas pendidikan dan pengawas sekolah dari seluruh Indonesia.

Upaya ini juga melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Pada hari Rabu, 15 April 2025, dalam sebuah sesi diskusi dengan pelajar di sebuah sekolah menengah di Yogyakarta, seorang perwakilan dari Kepolisian Resor (Polres) Yogyakarta, AKBP Eko Sulistyo, menyampaikan pentingnya peran siswa dalam menjaga lingkungan belajar yang inklusif. Beliau menekankan bahwa semangat gotong royong dan toleransi, yang merupakan bagian dari pendidikan karakter, sangat mendukung terciptanya akses merata bagi semua tanpa diskriminasi.

Dengan demikian, perjalanan pendidikan nasional menuju akses merata dan kualitas global adalah proses yang berkelanjutan. Meskipun tantangan senantiasa ada, komitmen kuat, inovasi, dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat akan terus mendorong Indonesia untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, relevan, dan berdaya saing di tingkat dunia.